Sabtu, 09 Maret 2013


PENTING   PENTING   PENTING
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia,


Salam jumpa lagi bersama Refleksialamalquran dan Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an.
Seperti biasa Iman Yakin dan Amat bimbang sedang berada di masjid. Mereka baru saja menyelesaikan ibadah shalat maghrib berjama’ah. Mereka kemudian dudiuk-duduk di teras masjid

Amat.B

;
“Man akau mengaku ibadah yang selama ini aku lakukan kayanya seperti biasa-biasa saja. Aku ingin agar kedepannya inbadahku bisa lebih nikmat itu gimana menurut pengalamanmu”.
Iman.Y
;
“Kalau kamu ingin mendapatkan nikmat di dalam beribadah, maka kurangi makan. Rasulullah saw saja kalau mau makan itu menunggu sampai lapar benar. Setelah benar-benar lapar barulah beliau makan. Tapi makannya tidak seperti kita, kalau makan beliau menggunakan tiga jari ( ibu jari, jaritelunjuk dan jari tengah) cara makannya adalah 1/3 bagian diisi makanan, 1/3 bagian buat air minum dan 1/.3 bagiannya dikosongkan. Pernah aku coba ternyata memang benar-benar nikmat, makanya aku ulang kalau kamu ningin nikmat dalam beribadah, kurangilah makanmu”.
Amat.B
;
“Kemudian Allah kan memberikan umur kepada kita, agar umur kita tidak sia-sia alias akan mendapatkan berkah dari Allah itu gimana caranya ?”.
Iman.Y
;
Kurangi tidur diwaktu malam. Kan ada ayatnya kalau tidak salah pada surat Adz Dzariyat  ayat 17 yang artinya mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, kalau kita kan kebalik sedikit-sedikit tidur. Kalau kita mau melakukan hal itu, Insya Allah umur kita diberkahi Allah,” ( Tapi ingat tidak tidurnya itu digunakan untuk ibadah kepada Allah, bukan untuk bincang-bincang yang tidak karuan ).
Amat.B
:
“Kamu kan pernah bilang bahwa ibadah yang kita jalani itu bukan kita menginginkan surge dan tidak mau neraka, akan tetapi  hanya mengharap rido Allah. Nah pertanyaannya sekarang bagaimana agar rido Allah itu bisa kita terima sebanyak-banyaknya ?”.
Iman.Y
:
“Gampang itu sih. Kalau kita ingin lebih banyak menerima rido Allah maka jangan mengharap ridonya manusia”.
Amat.B
:
“Terus setiap kali aku mengantar jenazah, atau ta’ziah seringkali si imam mengatakan mudah-mudahan si mayit ini matinya dalam keadaan khusnul khatimah, Apa sih arti khusnul khatimah”.
Iman.Y
:
“Khusnul khatimah itu meninggal dalam keadaan baik. Lawannya Su’ul khatimah matinya dalam keadaan buruk. Naaah, kalau kita ingin meninggalnya dalam keadaan khusnul khatimah, maka dilarang banyak omong kosong”.
Amat.B.

:
Astaghfirullah susah juga ya menjalani hidup ini. Memang aku akui apa yang banyak disampaikan oleh kamu itu banyak bertentangannya dengan kejadian yang ada di masyarakat, tapi memang apa yang kamu sampaikan itu benar semua.
Iman.Y

“Allah saja tidak ingin hambanya menjadi susah, Dia meminta kita untuk beribadah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, jangan lihat orang lain, tapi ingat harus sesuai dengan syari’at agama. Hanya kebanyakan kitanya yang membuat susah sendiri.Contoh sederhana, tuh tetangga depan rumahku tadinya usahanya sukses, sekarang lagi jatuh. Lalu dia datang ke seorang ulama,maaf aku tidak sebutkan orangnya nih, takut jadi fitnah. Dia disuruh berpuasa selama 7 hari, makannya hanya nasi doing tidak pake lauk pauk, kebudian disuruh baca salah satu ayat Al Qur’an dalam semalam itu sebanyak 1000 kali, dia diminta bersabar ntar juga Allah kasih apa yang dia minta . Naah, agar keinginan kamu cepat terkabul apa yang aku berikan itu harus ada maharnya. Sungguh ini benar-benar perbuatan laknat, ayat ayat Allah dijual dengan uang segitu dengan alasan sebagai mahar. Allah saja memberikan Al Qur’an kepada kita tidak pake mahar segala. Menanggung dosanya sendiri saja sudah berat, ditambah lagi dosa-dosa orang yang ditolong olehnya dengan cara seperti itu, dan dia sendiri sangat rugi sekali karena segala kebaikan yang telah diperbuatnya berpendah ke orang yang ditipu itu”.
Amat.B

:
Ya sudah aku ucapkan terimakasih atas penjelasan ini, semoga perbincangan kita ini dijadikan bahan pengetahuan oleh si pembaca, sehingga tidak tersesat dalam menjalani kehidupan ini.
:
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Pekerjaan
Anggota Pergurun Tamansiswa Cabang Cirebon
Penulis
Ki Kartawijaya  Al Adiyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar