Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
Salam
dan bahagia,
Salam jumpa lagi bersama Refleksialamalquran dan Butir
Uraian Ayat Ayat Al Qur’an.
Pada suatu pagi Iman Yakin dan Amat Bimbang melaksanakan
shalat subuh berjama’ah di masjid. Setelah selesai shalat shubuh Iman Yakin
mengajak Amat Bimbang untuk berbincang-bincang. Kemudian mereka duduk-duduk di
teras masjid, dan pembicaraanpun dimulai.
Iman.Y : Begini Mat, hanya sebelumnya mohon maaf
barangkali ngganggu acara kamu.
Amat.B : Wah, nggak lah. Pasti ada hal yang menarik dan
penting nih yang dibicarakan, karena selama ini, pembicaraan kamu nggak pernah ngawur.
Iman.Y : Emang sih, penting gak penting. Dikatakan
penting, banyak orang yang tidak melaksanakannya, dikatakan gak penting memang
hanya obrolan biasa saja, tentang kehidupan. Sekarang saya mau nanya sama kamu,
andaikan ada yang mempekerjakan kamu di salah satu perusahaan, dengan gaji yang
sangat besar, tapi yang dikerjakan itu sangat ringan. Kira-kira kamu mau terima apa tidak ?
Amat.B : Ah, mana mungkin, jangan gurau nih, kamu nih
ada-ada saja.
Iman.Y : Apakah selama ini aku bicara bohong padamu.
Dalam hidup ini aku berusaha untuk bersikap jujur kepada siapapun. Apa sih
untungnya kalau bicara dusta, kalaupun dusta kebanyakan hanya untuk kepentingan
tertentu, apakah untuk pribadi, atau untuk golongan. Dan kalaupun tujuannya
tercapai, pasti akan senang, hanya sayang kesenangannya itu sesaat. Setelah itu,
pasti deh dibayangi oleh kesalahannya sendiri, yang akhirnya makan rasanya
nggak enak, tidur tidak nyenyak. Kalau ada yang berkerumun dikiranya membicarakan dia, padahal
kenyataannya tidak. Memang untuk bersikap jujur itu banyak yang tidak senang,
banyak musuhnya. Malah ada dongengan jawa yang kelihatannya gurau,tapi kalau
melihat kenyataan sekarang hampir menjadi kenyataan. Begini ucapannya, “ Engko mbesuk ono zaman kang disebut zaman
edan, wong jujur ora duwe batur, wong jujur adoh karo sedulur, wong jujur
mumur, wong jujur ancur, wong korupsi dipuji-puji, penguasa dipuja-puja,
ngakune bocah sekolahan, mangkat nunggang montor, lanang wadon beboncengan loroan,
jebule ora teko ning sekolahan ananging ambyang-ambyangan ngalor ngidul ora
keruan, ketangkep karo polisi, ditakoni jawabane aku iki lagi demenan Wong tuane
bingut ora keruan, ya iki kang kasebut zaman edan, Ngakune santri, maguron karo
kyai,supoyo dadi wong suci, ananging ora golek pangarti, kang digoleki pujaan
ati .”
Amat.B : Waaaah, aku nggak ngerti kabu bicara apa, aku
nggak paham bahasa Jawa, tolonglah dijelaskan saja apa sih yang kamu ucapkan
itu.
Iman. Y : Maksudnya begini, nanti ada zaman disebut zaman
edan (gila),hukum banyak dilanggar, terkadang yang melanggarnya orang yang
mengerti hukum, banyak yang pandai ceramah agama, akan tetapi prilakunya tidak
sesuai dengan apa yang disampaikan kepada orang lain. Orang yang bersikap jujur
tdak punya banyak teman, bahkan sebaliknya banyak musuhnya, orang yang korupsi
walaupun punya hati tapi tidak punya nurani, saat dijemput oleh yang berwajib
masih bisa tertawa, malah bukan dipertanggung jawabkan langsung sendiri,akan
tetapi minta bantuan lembaga hukum (pengacara). Kemudian sudah banyak orang
yang tidak bisa mengemban dan melaksanakan amanah, bahkan mereka menyalah
gunakan amanah tersebut, sudah tidak memperdulikan kepada Yang memberi amanah.
Amanah Allah saja sudah tidak diperdulikan, disepelekan apalagi amanah kedua
orang tuanya . Para penegak hukum sudah tidak ada harganya, tidak ada wibawanya
akibat terlalu banyak kebijakan. Yang namanya kebijaksanaan itu pasti akan
menyimpang dari aturan yang sebenarnya, mereka tidak mau menerapkan hukum yang
sangat baik yaitu hukum Allah, akan tetapi hukum yang berlaku hanyalah hukum
buatan manusia, dan pasti ada titik lemahnya. Banyak yang mempelajari agama,
tapi sayangnya bukan agama yang dikehendaki Allah yaitu Islam,( agama yang
lurus, agama yang diridoi Innad diina indallaahil Islam ), yang dibentuk adalah
golongan-golongan, dan sudah pasti setiap golongan itu merasa paling baik,
paling super, nggak mau kalah oleh golongan yang lain. Makin banyak pengikutnya
makin bangga, berarti apa yang dijalaninya itu paling benar. Ingat yang bisa
menilai salah benar, baik buruknya dalam hal ibadah itu hanya Allah. Oleh
karena itu kamu harus hati-hati, telinga kamu harus dibuka semakin lebar , mata
kamu harus difokuskan semakin tajam, hati kamu filternya harus semakin rapat
dan halus, wawasan kamu harus semakin luas, agar kamu termasuk aku yang bicara
ini tidak terjerumus kepada hal-hal yang akan menghancurkan ibadah yang selama
ini kita lakukan.
Amat.B : Wah, kalau meihat kenyataan yang ada sekarang
ini memang banyak yang sesuai dengan apa yang kamu ucapkan, tapi aku kan orang kecil,
paling hanya bisa bicara, kenapa yaa, hal itu bisa terjadi, kenapa ya, hal itu
kok harus terjadi, yang seharusnya tidak mungkin terjadi, dan usahakan jangan sampai terjadi. Apakah mungkin zaman edan itu zaman yang sedang kita jalani ini.
Astghfirullah al’adhiim. Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaah laa haula wala quata
illa billah.
Iman.Y : Nah, sekarang kalau kamu ada yang menawari
kerjaan, dengan bekerja sangat ringan, akan tetapi dengan penghasilan yang besar, mau atau nggak ?
Amat.B : Wah,mulai ngawur lagi nih, emangnya perusahaan
apa, yang bisa memberi upah yang besar dengan kerja yang ringan?
Iman.Y : Ada yaitu perusahaan milik Allah. Abu al Qasim
al Junaidi memberitahukan kepada kita bahwa ada empat macam perbuatan yang
dapat mengangkat derajat kita di sisi Allah, walapun ibadah yang kita lakukan
itu hanya sedikit. Gimana mau dilanjutkan sekarang atau nanti saja diteruskan
lagi, barangkali aku cerita terlalu panjang.
Amat.B : Sekarang saja laah, aku jadi penasaran nih
apakah pesan dari Abu Qasim al Junaidi tersebut, katanya tadi ada empat, apa
saja itu ?
Iman.Y : Yang pertama, kita harus berprilaku sopan dan
santun kepada siapa saja, hilangkan sifat sombong, ego, jangan mau menang
sendiri saja. Karena ada orang setiap bergaul dengan teman-temannya itu
bicaranya ingin menang sendiri saja, semua diborong sendiri, orang lain bicara
itu gak dianggap, kaya sok pintar. Padahal ada peribahasa yaitu Tong Kosong
Nyaring Bunyinya artinya untuk menutupi kebodohannya, kelemahannya,
kekurangannya, dia berbuat sesuatu agar orang lain itu menghargainya,
menghormatinya, mengakuinya, banyak pembicaraan yang tidak bermanfaat yang
keluar dari mulutnya. Oleh karena itu jauhilah orang-orang seperti ini,karena
kita nanti akan mengalami kerugian. Ada peribahasa orang bermain cat akan
terkena cat, yang bermain oli terkena oli, yang bermain air terkena basah.
Amat.B : Terus yang keduanya apa ?
Iman.Y : Yang kedua, kita harus bersikap rendah hati
terhadap sesama manusia dan berendah diri dihadapan Allah. Lawannya rendah hati
itu kan tinggi hati alias sombong, siapa lawan. Allah paling tidak suka pada
orang sombong dan Allah akan hancurkan dia dengan kesombongannya itu. Memang
sih ada yang bilang, orang sombong itu harus dilawan dengan kesombongan lagi,
dengan tujuan menundukkan kesombongannya itu. Kalau mau mengikuti tuntunan Rasulullah
saw tidak seperti itu, mungkin saja kesombongannya itu karena kurang memahami
masalah agama, maka kalau bisa tundukkan dia dengan tuntunan agama, kalau tidak
dengan itu berarti itu sama sombongnya.
Amat.B : Terus yang ketiganya apa ?
Iman.Y : Kita harus berperangai pemurah. Jauhkan dan
hilangkan sifat kikir dan bakhil. Bantulah siapapun yang memerlukan bantuan.
Syukur dengan materi,kalau tidak dengan materi bisa dengan tenaga, kalaupun
tidak bisa dengan tenaga, lakukan dengan memberi pendapat atau nasihat,
kalaupun tidak mampu menasihati, maka lebih baik diam, jangan sampai ucapan
kita itu akan menyakiti hatinya.
Amat.B : Terus yang keempatnya apa ?
Iman.Y : Yang ke empatnya adalah kita berbuat berbagai
macam kebaikan kepada orang lain sesuai dengan kadar kesanggupan kita. Dan
ingat semuanya itu diniatkan ibadah kepada Allah dan mengikuti tuntunan
RasulNya. Hanya itu yang bisa aku sampaikan untukmu. Oleh karena itu semoga
Allah selalu membimbing kita, memberi petunjuk kepada kita, memberikan
pertolongan kepada kita, memaafkan segala kekeliruan kita, menghapuskan segala
kesalahan kita dan mengampuni dosa-dosa kita,juga semoga Allah menerima segala
amal ibadah kita.
Amat.B : Aaaamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
Iman.Y : Alhamdulillaah sudah pk 05.30 pagi ayo kita
pulang bareng. Jangan lupa apa yang aku sampaikan ini jika benar silahkan kamu
jalani, kalau tidak cocok ,ya sudah tinggalkan saja. Dan andaikan apa yang aku
sampaikan ini benar, sampaikan juga kepada yang lain. Adapun caranya terserah
kamu, niatkan ibadah kepada Allah dan mengikuti tuntunan RasulNya
Amat.B : Insya Allah.
Laa haula wala quata illa billah
Barakallaahufiikum…………Salam santun
kami untuk para sahabat semua…………Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan
dapat diambil hikmahnya untuk kita serta dapat untuk membuka hati kita yang
selama ini telah tertutup……..Andaikan ada salah kata atau tulis, itu adalah kesalahan
kami dan………..Ya Allah ampunilah atas hal tersebut ………Dan marilah kita bersihkan
dan sucikan hati kita, jiwa kita dan akal fikiran kita dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar
Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta
astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis : Ki
Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan :Anggota
Yayasan Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar