Jumat, 08 Maret 2013

MENDAPAT KERUGIAN




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia,

Salam jumpa lagi bersama Refleksialamalquran dan Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an
Di suatu masjid ada dua orang hamba Allah sedang berbincang-bincang di teras masjid sambil menunggu tibanya waktu maghrib.Namanya Iman Yakin dan Amat Bimbang.
Iman.Y  : Mat, kamu mau nggak kalau dalam hidup ini selalu mendapat kerugian.
Amat.B  : Ada ada saja kamu tuh. Mana ada orang yang hidupnya mau selalu dalam kerugian. Termasuk aku juga sama nggak mau , kalau ada yang mau berarti orang itu nggak waras otaknya.
Iman.Y  : Tapi kenyataannya banyak yang senang hidup dalam kerugian. Setiap hari mereka selalu meraih kerugian sebanyak-banyaknya, dan itu tidak disadari oleh dirinya bahwa apa yang dilakukannya itu akan merugikan dirinya sendiri.
Amat.B  : Wah tetep aku nggak percaya, apa yang kamu ucapkan. Aku kan sudah bilang kalau ada orang yang hidupnya mau rugi itu adalah orang yang tidak waras otaknya.
Iman.Y  : Begini, sebenarnya ada tiga perbuatan yang menjadikan seseorang dalam menjalani hidup ini selalu dalam kerugian.
Amat.B  : Yang pertama apa yang bisa orang itu menjadi rugi ?
Iman.Y  : Orang yang dalam kesehariannya itu selalu merasa tidak cukup dengan harta yang telah dikumpulkannya. ( selalu kurang saja );
Amat.B  : Oh kalau masalah begitu sih kagak aneh. Setiap aku ketemu dengan beberapa tetanggaku, yang ada itu ngeluh aja. Padahal dia rumahnya bagus, terus punya mobil, juga motor, belum lagi isi dalam rumahnya banyak barang antik, karena aku pernah main ke rumahnya, akan tetapi ya gitu, ngeluh saja, jengkel saja, pusing saja  dll, pokoknya bikin aku pusing kepala ngedengernya.  :
Iman. Y  : Kemudian, yang kedua, yang membuat orang menjadi rugi adalah tidak merasa mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia meminta kepada Allah A, tapi yang dia dappatkan adalah B, apalagi B itu tidak cocok dengan seleranya.
Amat.Y  : Wah,  kalau hal itu sih memang aku juga sering kulakukan. Sampai-sampai aku boleh dibilang protes lah kepada Allah, Ya Allah kenapa sih setiap apa yang aku minta, kok permintaanku tidak pernah dikabulkan, dan kalaupun dikabulkan ,sungguh benar-benarf tidak cocok dengan seleraku, dengan kehendak hatiku.
Iman.Y  : Terakhir yang menjadikan manusia di dalam kerugian adalah tidak merasa mendapat bekal yang baik dari perjalanan yang ditempuhnya.
Amat.B  : Wah kamu ini nyindir aku nih, terus terang memang sering aku lakukan, habis gimana. Aku dikasih sumbangan ( katakan bantuan proyek ,begitulah ) untuk membuat  saluran air di kampungku, misalnya aku akan mendapatkan dananya 100juta rupiah, tapi yang aku terima cuma 80juta rupiah, Dan anehnya  aku harus membuat laporan sebesar 100 juta rupiah, karena yang 20 jutanya katanya bocor ditengah jalan. Dikarenakan kampung kita butuh perbaikan supaya nggak banjir, terpaksa aku bikin laporan itu bukan yang sebenarnya, misalnya angka 4 jadi 7, angka 6 jadi 9, nah kalau tidak begitu aku harus tombok dari mana.
Iman.Y  : Ya itu terserah saja, kalau bersedia makan uang haram sih, baik buruknya ditanggung sendiri, menurut aturan dunia ( aturan yang dibuat manusia ) benar. Akan tetapi yang paling benar itu mengggunakan aturan Allah, itu saja. Makanya harta yang didapatykan itu tidak ada barokahnya. Alhamdulilah waktu maghrib telah tiba, mari kita shalat berjama’ah.
Amat.B  : Baiklah kalau begitu .

Para sahabat semua kesimpulan dari dialog di atas, orang yang dalam hidupnya selalu mendapatkan kerugian itu adalah :

  1. Selalu merasa kurang dengan apa yang telah dimilikinya;
  2. Selalu tidak merasa mendapat apa yang diinginkan;
  3. Dari perjalanan yang telah dilaluinya, belum merasa mendapat bekal.
Barakallaahufiikum …….. salam santun dari kami untuk para sahabat semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Penulis     : Ki Kartawijaya  Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota Pergurun Tamansiswa Cabang  Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar